NABI MUHAMMAD SAW DI UTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK

1.   Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)
·                         Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an:
    “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kamiwahyukan                      kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu 
sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25)
2.   Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah.
·                       Firman Allah SWT :
 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)
3.   Membawa Rahmat
·        Allah SWT berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an:
 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
4.      Memberikan petunjuk kejalan yang benar.
·        Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Fathir: 24)
5.   Memberi peringatan kepada manusia
·        Allah SWT Berfirman:

 “Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)
6.      Memberi suri teladan yang baik.
·        Nabi Muhammad SAW bersabda:
 “Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)

NABI MUHAMMAD SEBAGAI SEORANG PANUTAN
KETELADANAN
          Nabi saw adalah seorang yang tabah dan sabar, sehingga beliau menjadi panutan bagi manusia dalam segala aspek kehidupan baik dalam urusan dunia ataupun akhirat. Keteladanan nabi saw tidak di ragukan kebenarannya, maupun kebaikannya, karena di sampaikan nabi Muhammad saw adalah berdasarkan wahyu bukan kebohongan / omong kosong.
SIFAT SIFAT NABI MUHAMMAD SAW
1. Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dan perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.
2. Amanah / Amanat
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.
3. Fathonah / Fathanah / Fatonah
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.
4. Tabligh / Tablik / Tablig
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW
Tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. secara persisi sama atau bahkan lebih hebat. Umar bin Sawad mengatakan bahwa Imam Syafi’i rahimahullah berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan kepada Nabi Muhammad saw.” Ia berkata, “Isa as. diberi mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati.” Syafi’i berkata, “Muhammad saw. diberi mukjizat berupa rintihan batang pohon kurma yang beliau selalu berkhutbah sambil bersandar kepadanya sebelum disiapkan sebuah mimbar. Setelah memiliki mimbar, merintihlah batang kurma hingga suaranya terdengar. Rintihan ini lebih besar daripada mukjizat Isa as.” Mukjizat para nabi yang terdahulu bersifat temporal dan konkret. Mukjizat itu bisa dilihat dengan mata oleh orang yang menyaksikannya. 
Jika mukjizat itu lenyap, lenyap pula dari penglihatan. Nabi Muhammad saw. diberi mukjizat seperti ini dan hal-hal luar biasa yang banyak jumlahnya. Di antara pemberian itu terbelahnya bulan, ditahannya pergerakan matahari, terpancarnya air dari sela-sela jarinya, jumlah makanan menjadi banyak, terpancarnya air, pohon yang berbicara, batang yang merintih, batu-batu dan hewan yang memberi salam, menyembuhkan orang yang sakit, dikabulkannya doa, memberikan kesegaran kepada pasukan dengan air yang sedikit, dan mukjizat lainnya yang jumlahnya banyak. Cerita tentang sebagian mukjizat itu sampai kepada kita secara qath’i, dan saya, insya Allah sebentar lagi, akan menceritakan salah satunya, yaitu terbelahnya bulan. Mukjizat-mukjizat ini sama dengan mukjizat para nabi lainnya, yaitu bersifat temporer, walaupun Rasulullah saw. berbeda dengan nabi yang lain dalam hal banyaknya mukjizat beliau. Tapi, pengaruh mukjizat ini telah hilang setelah Nabi saw. wafat atau setelah disaksikan orang. Mukjizat itu hanya diterima oleh orang yang beriman dan merasa yakin, sehingga keimanannya menjadi bertambah. Namun, mukjizat yang hanya dimiliki oleh Rasulullah saw. dan tidak dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya, adalah mukjizat yang abadi selama manusia hidup di dunia. Yakni, Al-Qur’an Al-Karim yang tidak pernah kering mata airnya, tidak akan pernah hilang keajaibannya, dan tidak akan pernah habis manfaatnya. 
Al-Qur’an ini dipelihara oleh pemeliharaan Allah dari perubahan, penggantian, dan pemalsuan, baik yang ada dalam dada manusia maupun yang ada dalam bentuk tulisan-tulisan. Al-Qur’an mengandung obat dan penyembuh, pelajaran dan hukum-hukum, kisah-kisah orang-orang sebelum kita, dan menggambarkan keadaan orang-orang setelah kita. Al-Qur’an merupakan tali Allah yang sangat kuat. Siapa pun yang beriman dan mengikutinya, maka dia beroleh petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkan dan melepaskan diri darinya, maka dia sesat dan binasa, merugi dan gagal. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.” (HR Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim) Sumber: Keagungan Nabi Muhammad saw.
MENELADANI PERJUANGAN NABI DAN PARA RASUL
Rasulllah saw. adalah kepala negara Daulah Islamiyyah pertama kali. Beliau saw., selain sebagai rasulullah pembawa dan penyampai risalah, juga sebagai penguasa (hakim) yang melaksanakan hukum-hukum Islam yang beliau bawa sebagai bagian dari risalah Islam. Hukum-hukum Islam sebagian besar diturunkan di Madinah setelah Rasulullah saw. menempuh perjuangan selama sekitar 13 tahun di kota Mekkah mendakwahkan Islam kepada masyarakat Quraisy dan seluruh kabilah Arab yang setiap tahun berkunjung ke kota Mekkah. Di Madinah itulah Rasulullah saw. mendapatkan kekuasaan dari para kepala suku di kota Madinah, khususnya Aus dan Khazraj yang paling dominan dan berkuasa di Madinah. Dan syariat Islam telah diturunkan seluruhnya hingga akhir masa kehidupan beliau saw. di kota Madinah dimana wilayah kekuasaan beliau saw. telah meliputi seluruh jazirah Arab (kurang lebih 2,95 juta km persegi, lebih besar dari 3 kali luas gabungan wilayah Jerman dan Perancis ). Allah SWT berfirman:
 (لْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا )
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah [5]: 3).
Rasulullah saw. wafat dalam keadaan umat dan negara Islam yang baru sangat kuat dan siap untuk memikul beban risalah menyebarkan Islam ke seluruh dunia sebagai wujud risalah yang rahmatan lil ‘alamin. Para sahabat yang jumlahnya paling tidak sekitar 60 ribu orang adalah kader-kader unggulan yang siap untuk menaklukkan dunia, membebaskan bangsa-bangsa dari belenggu penguasa yang zalim dan cara hidup jahiliyah. Sejarah pun membuktikan bahwa berbagai penaklukan Islam yang meliputi hampir 2/3 dunia lama adalah terjadi di masa sahabat rasulullah saw.
Oleh karena itu, di masa kerinduan akan kejayaan Islam dan kaum muslimin ini telah kembali mengusik pikiran dan perasaan umat , maka tidak ada metode (thariqah) perjuangan yang harus ditempuh untuk mewujudkan hal itu, kecuali mengikuti metode (thariqah) perjuangan Rasulullah saw. Sebab, secara syar’i, Allah SWT telah memerintahkan kaum muslimin untuk meneladani beliau saw. Dia SWT berfirman
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ﴾)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..” (QS Al-Ahzab [33]: 21)
Secara faktual, satu-satunya gerakan islam yang berhasil menegakkan pemerintahan yang dalam tempo singkat mencapai capaian yang luar biasa adalah gerakan yang ditempuh oleh rasulullah saw. beserta para sahabatnya. Ingat, Rasulullah saw. tidak berawal sebagai kepala negara. Beliau adalah berawal dari seorang diri, bagian kecil dari masyarakat Mekkah, lalu menjadi sebuah kelompok (kutlah), dan kemudian menjadi penguasa dengan bai’at yang diberikan oleh para pemimpin suku Aus dan Khazraj dan hijrah ke Madinah.
Apa benar Rasulullah saw. membentuk kelompok politik (kutlah siyasi)? Bukankah belum ada parlemen dan pemilu pada waktu itu? Kalau kelompok atau partai politik dimaknai sebagai peserta pemilu yang kemudian masuk parlemen dan membuat undang-undang dan mengangkat kepala pemerintahan, maka Rasulullah saw. tidak melakukan itu. Tapi kalau kelompok atau partai politik dipahami sebagai kumpulan ide (afkar) dan orang-orang yang mengimani ide-ide itu serta berjuang untuk mewujudkan ide-ide itu di tengah-tengah masyarakat, Rasulullah saw. dan para sahabat melakukan hal itu. Ketika turun firman Allah SWT :
 فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ﴾)
“Sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu….” (QS Al Hijr [15]: 94
Rasulullah saw. bersama para sahabat bersama-sama menuju ke Ka’bah dengan formasi yang belum pernah dikenal oleh orang Arab sebelumnya. Mereka berbaris dalam dua barisan yang dikepalai oleh Umar bin Khaththab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka ber-thawaf mengelilingi Ka’bah (lihat An Nabhani, Ad Daulah al Islamiyyah hlm 15) Setelah itu Abu Bakar As Shiddiq berpidato…..Saat itu pulalah orang-orang kafir Quraisy bereaksi keras dan melakukan tindakan kekerasan terhadap dakwah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabat dengan cara damai. Abu Bakar sebagai juru bicara yang berpidato saat itu langsung dipukuli sempai babak belur…Abu Bakar r.a kemudian diungsikan oleh keluarganya.Setelah kembali keluarga Abu Bakar mengatakan kalaulah Abu Bakar mendapat kecelakaan (meninggal) mereka akan membunuh ‘Utbah bin Robi’ah yang telah menyakiti Abu Bakar r.a. (lihat Ibnu Katsir al Bidayah wan Nihayah, juz 2 hal 369 ).
Bagaimana sebenarnya tahap dakwah dalam perjuangan yang ditempuh Rasulullah saw. dan para sahabatnya? Ada tiga tahap perjuangan dalam dakwah yang ditempuh Rasulullah saw. bersama para sahabatnya. Pertama, tahap pembinaan dan pengkaderan (marhalah tatsqif); kedua, tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah); ketiga, tahap penerimaan kekuasaan (marhalah istilamul hukm) untuk menerapkan Islam secara praktis dan menyeluruh, sekaligus menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.
2. Upaya Rasulullah saw dalam Melakukan Perubahan Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi Muhammad saw adalah orang paling sukses dalam mengubah prilaku dan peradaban manusia dari kondisi jahiliyyah, buta huruf, dan prilaku buruk lainnya menjadi manusia-manusia utama, berakhlaq mulia, dan menjadi pemimpin-pemimpin besar dunia. Hal ini diakui pula oleh Michael H. Hart dalam bukunya, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Hart menempatkan Nabi Muhammad saw pada urutan pertama dari orang-orang yang memegang peranan mengubah arah sejarah dunia. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin melakukan perubahan, hendaklah mencontoh bagaimana Rasulullah saw melakukan proses perubahan ini. Firman Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya dalam diri Rasulullah saw itu terdapat suri teladan yang baik. (QS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah saw juga teladan terbaik berkaitan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mentransformasi peradaban. Allah berfirman:
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata” (QS. Yusuf [12]: 108)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

lingkungan